DIENG, PLATEAU OF CENTRAL JAVA
and here we are...
Setelah disibukkan dengan laporan rancangan pabrik peremuk yang sebagian dari kami belum di acc oleh dosen pembimbing, kami memutuskan untuk liburan akhir tahun dengan mengunjungi dataran tinggi Dieng. Bermodalkan akomodasi seadanya kami berangkat dari Jogja pukul 01.15 wib. Perjalanan tengah malam tersebut bertujuan menghindari kemacetan, maklum saja ini merupakan minggu-minggu liburan.
Pukul 04.30 wib kami sampai di Dieng. Schedule kunjungan pertama yaitu menikmati sunrise di gardu pandang. Tetapi diluar perkiraan, kami kesasar dan mentaripun sudah terbit dari ufuk timur. Akhirnya kami memutuskan untuk mengunjungi Telaga Warna. Karna tiba terlalu pagi, Telaga Warna ternyata belum dibuka untuk pengunjung. Terpaksa kami menunggu beberapa menit sampai akhirnya loket dibuka.
Setelah berputar-putar di Telaga Warna, kami ingin memanjakan perut dengan mencicipi mie ongklok khas Dieng. Yah, mungkin bentuknya seperti mie ayam yang dipadukan papeda (makanan khas Maluku dan Papua). Mungkin orang-orang yang makan dengan "porsi kuli", tidak cocok makan mie ini. Puas menikmati kuliner Dieng, kunjungan kami selanjutnya yaitu Kawah Sikidang dan Candi Arjuna. Kawah Sikidang terbentuk karena adanya tenaga endogen yang berasal dari dalam bumi. Proses terbentuknya kawah sampai menjadi daya tarik pariwisata sangatlah lama. Dan letak kawah berpindah-pindah. Karena Dieng merupakan kawasan vulkanik aktif maka akan banyak kita temui perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang geothermal (panas bumi).
Jalan-jalan kali ini ditutup dengan mengunjungi pemandian air panas Kalianget dan membeli carica yang merupakan oleh-oleh khas Dieng. Rencananya, perjalanan akan dilanjutkan ke Semarang. Tetapi karena beberapa pertimbangan akhirnya kami memutuskan untuk balik ke Jogja. Sampai di Jogja sekitar pukul 18.45 wib.
minggu cadas
32nd John Lennon Death
Imagine all the people living life in peace. You may say I'm a dreamer, but I'm not the only one. I hope someday you'll join us, and the world will be as one.
John Lennon (October 09, 1940 - December 08, 1980)
Dua Setengah Tahun
Tak terasa, dua setengah tahun saya menginjakkan kaki di bangku
perkuliahan. Ditahun pertama dan kedua saya disibukkan oleh berbagai acara
kampus dan pada awal tahun kedua harus menyelesaikan 3 praktikum yang
masing-masing hanya 1 sks.
Di awal tahun
kedua memang terasa agak berat, ya selayaknya anak teknik lah. Oleh karena itu
saya memutuskan untuk kos, walaupun jarak rumah dan kampus tidak terlalu jauh.
Kos mungkin membuat saya lebih mandiri. Semua harus dikerjakan sendiri dan
mungkin sedikit bantuan dari teman-teman kos yang lain. Bolak-balik kosan – rumah
telah saya jalani selama ± 1.5 tahun. Setiap weekend, saya selalu meluangkan
waktu untuk pulang kerumah. Hal ini terpaksa dilakukan karena jika saya tidak
pulang maka selama seminggu saya harus berpuasa. Ibu saya tidak mau mentransfer uang lewat atm. Mungkin ini
cara beliau agak setiap weekend saya dapat membantu pekerjaan rumah.
Semoga di tahun keempat setengah nanti
saya diberikan kelancaran untuk menyelesaikan kuliah. Sehingga dapat
meringankan beban orang tua. Aamiin
Mimpi-mimpi kamu, cita-cita kamu, keyakinan kamu, apa yang kamu mau kejar, biarkan ia menggantung, mengambang 5 centimeter di depan kening kamu. Jadi dia nggak akan pernah lepas dari mata kamu. Dan kamu bawa mimpi dan keyakinan kamu itu setiap hari, kamu lihat setiap hari, dan percaya bahwa kamu bisa.
Apa pun hambatannya, bilang sama diri kamu sendiri, kalo kamu percaya sama keinginan itu dan kamu nggak bisa menyerah. Bahwa kamu akan berdiri lagi setiap kamu jatuh, bahwa kamu akan mengejarnya sampai dapat, apapun itu, segala keinginan, mimpi, cita-cita, keyakinan diri.
Biarkan keyakinan kamu, 5 centimeter mengambang di depan kening kamu. Dan sehabis itu yang kamu perlu cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, dan hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.
Keep our dreams alive, and we will survive. ― Donny Dhirgantoro
Hati Telah Berlabuh
Holla broda, ini merupakan post pertama saya di blogger setelah sebelumnya saya berlayar di tumblr. Sebelum berlayar menuju blogger saya sempat bersandar di wordpress. Tetapi dengan berbagai pertimbangan saya utuskan *tsaah pindah ke blogger.
Semoga blog ini tidak membuat saya bosan.
Sepertinya terlalu banyak berbusa. Sudah, itu saja yang dapat saya sampaikan dalam post perdana kali ini.
Subscribe to:
Posts (Atom)